Kamis, 14 Februari 2013

deadsquad band

Deadsquad

Hanya di indonesia. Seorang
gitaris band rock mainstream
yang dengan cantik memainkan
gitar akustiknya di "Sempurna"
yang melankolis, ternyata
memiliki band death metal teknikal yang bisa dibilang untuk
negara ini adalah yang terbaik di
genrenya. Deadsquad



Gitaris itu adalah
Steve Morley Item dari Andra
and the Backbone. Dia ditemani
oleh seorang lagi pahlawan gitar yakni Coki Bollemeyer dari band
Netral


Bagaikan duo Mustaine
dan Friedman dari Megadeth, dua
gitaris tersebut saling unjuk skill
gitar ditemani riuhnya beat drum
brutal dari Andyan (ex- siksakubur) maupun cabikan bas
Boni (ex-tengkorak), dan
paraunya vokalis Daniel (ex-
abolish conception).

Sudah
tertebak, isi dari album yang
mereka rilis Horror Vision, berisikan nomor-nomor brutal
ber-orientasi pada kecepatan
Dying Fetus, akurasi dan presisi
ala Death dan Necrophagist,
serta pendekatan nada ri-tem
dari Sepultura.

Dibalik rapatnya ketukan lagu, band ini memiliki
kelebihan menciptakan aura yang
tepat melalui nuansa komposisi,
contohnya lagu pertama
"Pasukan Mati" bercerita
tentang kebrutalan gerombolan fasis sayap kanan yang
kontraproduktif.

Derap langkah
para fasis ini tampak
terbahasakan dengan sukses
lewat nada-nada death metal
yang jahat dan gelap. Namun ambiens itu ha-nya aksesori,
menu utama album ini masih
menyajikan adenalin tinggi dari
disiplin instrumentasi yang
mumpuni. Untung saja album ini
hanya memuat 8 lagu, karena lebih dari itu Horror Vision
potensial untuk terdengar
monoton akibat rumusan musik
yang senada di tiap lagu.

Namun
hal tersebut belum sempat
terjadi, hingga membuat album ini layak menjadi salah satu
pencapaian skena metal
nusantara.
You might also like:

Kisah di Balik Kesuksesan Tur Konser Death Vomit di Australia

Kisah di Balik Kesuksesan Tur Konser Death Vomit di Australia



Death Vomit, pionir deathmetal
Yogyakarta melakukan tur luar
negeri pertama sekaligus merilis
ulang albumnya di negeri
Kangguru belum lama ini. Ditemui
di studionya di kawasan utara Yogyakarta, Death Vomit
menceritakan bagaimana tur
Australia membuat mereka
seperti belajar bermusik dari nol
lagi. Tur ini berawal dari
percakapan sederhana dengan Xenophobic Records, sebuah label
dan distributor khusus musik
metal asal Australia via MySpace.

Oki, bassist, menjelaskan,
“Awalnya Xenophobic tertarik untuk merilis ulang album The
Prophecy yang kami rilis 2006
lalu, enggak nyangka juga
ternyata selain album kami dirilis
ulang, Agustus lalu kami juga
diundang untuk tur ke lima kota disana plus membuka konser
Dying Fetus dan Napalm Death.” Roy (drum) menambahkan kalau
Death Vomit saat itu begitu
antusias karena ini adalah
kesempatan tur ke luar negeri
pertama setelah malang
melintang selama lima belas tahun di scene metal nasional. �

Tur Australia Death Vomit diawali
dengan pementasan pada 1
September 2010 di kota Perth.
“Kita pertama main jadi band pembuka Dying Fetus dan Napalm
Death di Perth, bener-bener
keren crowd-nya,” ujar Roy. “Perth itu mungkin seperti Bandung� kalau di Indonesia, scene mereka kuat banget,
mereka punya yang namanya
Perth City Death Metal, semacam
komunitas metal yang kuat,
makanya crowd mereka juga
keren,” tambah Roy. Penampilan perdana ini juga membuat publik
Australia kaget Indonesia memiliki
band death metal seperti Death
Vomit.

Menurut Sofyan (gitar, vokal)
sebelum penampilan mereka di
Perth, metalheads di Australia
hanya mengenal nama Death
Vomit tanpa tahu musiknya.
“Dari Perth itulah mereka baru tahu ini yang namanya Death
Vomit, sebelum-sebelumnya
mereka paling tahu namanya
aja,” tutur Sofyan. Bagi mereka konser di Perth selain sebagai
pembuka tur juga sebagai ajang
perdana memperkenalkan
musiknya pada scene metal
Australia.

Setelah Perth mereka kemudian
pentas di Civic Hotel di kota kecil
Inglewood yang berada di Negara
Bagian Barat Australia pada 4
September lalu. “Inglewood ini tidak beda jauh sama Perth,
scene metal Australia itu
kuatnya memang di negara
bagian barat mereka, selain itu
di tiap kota kan kita main sama
band lokal metal mereka, nah disini band metalnya bagus-
bagus, ada Grostique, Nails of
Imposition sama Khariot juga,” jelas Roy.

Setelah Inglewood mereka
kemudian melanjutkan turnya
berturut-turut ke kota Geelong
(9/9), Melbourne (10/9), Sydney
(11/9) dan terakhir Brisbane
pada 15 September lalu. Kesempatan bermain di enam
kota di Autralia itu dimanfaatkan
Death Vomit untuk
mempromosikan rilis ulang album
mereka di Australia sekaligus
memperkenalkan lagu-lagu mereka di album baru yang akan
dirilis Januari 2011. “Biasanya satu kota kita main sepuluh lagu,
kita ambil setengahnya dari
album lama yang dirilis ulang,
setengahnya dari materi album
baru,” ungkap Roy.

Death Vomit sendiri secara
keseluruhan merasakan betul
perbedaan besar antara konser
di luar dengan di dalam negeri.
“Kalau dilihat dari yang nonton, crowd disana tuh kecil, waktu
main bareng Dying Fetus dan� Napalm Death paling cuma ada
300-an orang. Tapi yang gila
crowd sana itu bener-bener
memperhatikan, di lagu pertama
mereka diam aja, kaya melototin
yang main, kalau mainnya emang jelek, ya sudah mereka nggak
bakal gubris di lagu-lagu
berikutnya,” ujar Oki.


Keberhasilan Death Vomit
melakukan tur Australia
membuat pihak Xenophobic
berencana mengundang mereka
kembali tahun depan. “Ya rencananya sekalian promosi
album baru yang dirilis Januari
tahun depan, pasti tahun depan
bakal lebih matang lah
persiapannya, udah belajar dari
tur kemarin,” ungkap Roy berjanji.

Selesai dengan tur di Australia
tak membuat band yang telah
menelurkan dua album ini
bersantai-santai. Mereka kini
langsung menyibukkan diri
dengan rekaman album baru yang akan dirilis tahun depan.
Sofyan, Oki dan Roy berharap
dengan menjalin kerjasama
bersama Xenophobic musik
mereka bisa diterima metalhead
Australia. “Sebelum kami publik Australia hanya tahu Burgerkill
karena distribusi mereka sampai
sana, kami juga ingin musik death
metal Indonesia bisa diterima
masyarakat internasional,” pungkas Roy.�

Senin, 11 Februari 2013

sejarah dead vomit

SEJARAH DEAD VOMIT


Dibentuk pada tahun 1995 di Yogyakarta oleh Dede ( vokal ), Wilman ( gitar ), Ary ( bas ) dan Roy ( drum ). Dengan mengusung musik death metal, mereka langsung membawakan lagu - lagu sendiri. Mereka merilis rehearsal demo dan mendapat respon positif dari pecita musik cadas Indonesia.

Respon ini berlanjut dengan sering tampilanya DEATH VOMIT di luar kota Yogyakarta seperti Jakarta, Bandung, Purwokerto, Solo, Malang, Surabaya dan Denpasar walaupun sempat mengalami pergantian formasi. Seiring dengan hal tersebut, materi DEATH VOMIT selanjutnya pun menjadi lebih bertempo cepat dan brutal. Awal 1997, DEATH VOMIT ikut serta dalam album kompilasi musik Underground Indonesia METAL KLINIK I produksi Musica Records. Sejak saat itulah pementasan banyak dilakukan dan tetap menciptakan lagu sendiri.


Hingga pada November 1999, DEATH VOMIT merilis album debut "Eternally Deprecated" yang diproduksi secara D.I.Y ( Do It Yourself ) dibawah label mereka sendiri, Demented Mind Records. Penjualan album ini terbilang lumayan, sebanyak 1500 kaset ludes dipasaran. Hal ini membuat label bandung, Extreme Soul Production merilis ulang album ini. Sampai saat ini kaset yang dirilis ulang tersebut telah terjual sebanyak 2200 kaset. Dengan berjalannya waktu, DEATH VOMIT mengalami kembali pergantian personil. Dan formasi terkini DEATH VOMIT adalah Sofyan Hadi ( Vokal, Gitar ), Oki Hariwibowo ( bass ) dan Roy Agus ( Drum ).


Pada awal mei 2006, DEATH VOMIT merilis album baru "The Prophecy" dibawah label ROTTREVORE RECORDS yang beredar pada Agustus 2006. Terkini DEATH VOMIT merilis DVD "Flame Of Hate" yang berisi konser tunggal mereka yang menggelontorkan 14 lagu.

this is pogo

THIS IS POGO


 

POGO
Apa itu tari pogo
Yaitu tarian  khas anak punk yang terkesan anarki, urakan yang kerap menimbulkan keributan. Hentakan kepala serta gerakan tangan, kaki yang onar  kerap membahayakan bagi orang di sekitarnya.
Siapa subyek dari pelaku tarian tersebut
Anak muda dan dewasa yang terkumpul dalam sebuah perkumpulaan yang bisa disebut sebagai komunitas “punk”.
Mengapa ada tarian tersebut
Selain sebagai ciri khas dari tarian juga sebagai salah satu wujud identitas sebuah kelompok. Melalui inilah mereka mengkomunikasikan keberadaannya.
Kapan tarian itu berlangsung
ketika konser musik, terutama lagu beraliran keras. Mereka membuat sebuah lingkaran, saling berpegangan tangan bergerak memutar dengan hanya menggerakkan kaki dan sesekali keluar dari kelompok untuk berbuat anarki terhadap yang lain. Berdesak-desakkan dan beradu kekuatan fisik siapa yang kuat dia menang dan yang lemah dia akan terjatuh. Akan tetapi hal itu sudah hal wajar bagi komunitas punk.
Seringkali acara konser terpaksa diberhentikan karena tidak sedikit dampak yang ditimbulkan. Bahkan aparat keamanan-pun kualahan memberikan keamaan terhadap penonton konser. Alhasil seringkali konser diberhentikan.
berhati-hatilah apabila mempunyai postur tubuh yang kecil untuk menikmati tarian ekstrem ini, karena ternyata mereka yang hanyut dalam  tarian tersebut bukan hanya kelompok anak punk saja, ketika jatuh mungkin saja tidak akan ditolong oleh mereka (anak punk) namun malah akan dibiarkan. Karena saking berjubelnya, saling berdesak-desakannya nyawapun menjadi taruhannya.

sejarah siksakubur band

SEJARAH SIKSA KUBUR

                            
 
Group band metal SIKSA KUBUR terbentuk 6 july 1996. Nama tersebut diambil dari band yang menjadi tolak ukur mereka dalam bermusik yaitu SEPULTURA yang berarti kuburan. Band yang satu ini memulai aksinya dari event-event UNDERGROUND.

Akhirnya sejarah baru untuk kesuksesan SIKSA KUBUR mulai terukir pertama kali ketika mulai mencicipi dunia rekaman Juli hingga September 2006. Dan akhirnya merilis album perdana dengan titel THE CARNAGE

Album ini dirilis dan didistribusikan oleh EXTREME SOUL PRODUCTION dalam sebuah kaset & CD. Album ini mendapat tanggapan yang positif dari kalangan pemerhati musik UNDERGROUND khususnya album ini terjual 1000 keping CD & 500 copy kaset.

Sukses dengan album pertamanya, tak menyurutkan semangat Siksa Kubur berkreasi dan menciptakan lagu baru. Pada bulan November 2001 SIKSAKUBUR kembali merekam 9 lagu dan dibubuhi 1 (intro) untuk album kedua BACK TO VENGEANCE.

Album kedua ini didistribusikan oleh ROTTREVORE records dalam sebuah format kaset, penjualan album ini termasuk fantastis dalam kurun waktu 1 bulan telah terjual 750 copy kaset. Rekaman inipun masih kurang sempurna tapi lebih baik dari album pertama.

SIKSAKUBUR mulai merambah event-event di Indonesia khususnya dipulau jawa hingga bali. Formasi album THE CARNAGE and BACK TO VENGEANCE adalah Japra (vocal), Andyan gorust (Drum), Ade godel (gitar), Burgenk (Bass) tapi setelah album kedua dirilis ADE GODEL mengundurkan diri dari SIKSAKUBUR karena tidak bisa membagi waktunya dengan band.

Disusul dengan BURGENK yang mengundurkan diri dari band karena harus melanjutkan study keluar negeri. Posisi ini di gantikan oleh Andre yang juga gitaris REVITOL dan Yudhi bebek ex- AUTHORITY, dengan formasi ini SIKSAKUBUR mengeluarkan album ke tiga yang bertitel EYE CRY album ini dirilis dan didistribusikan oleh ROTTREVORE records dalam format CD dan KASET.

sejarah under 18

UNDER 18

 
UNDER 18
Sejak dicetuskan pada pertengahan tahun 1997, Tepeng (eks Stinky Mouth), Budrexxx (eks Hamster), Seeon (eks Burning All System dan Flip On), Iev (eks Black T-Shirt dan Tengik), serta Joko Big (eks As One, United Youth, dan Point of View), telah bersepakat memilih oldscholl hardcore sebagai katarsis.
Dan, setelah 14 tahun berlalu, mereka tetap memainkan apa yang mereka pilih ketika kali pertama membangun Under 18. Maka tak berlebihan bila sekarang mereka layak menyandang status sebagai salah satu band yang punya pengaruh di scene Bandung Underground.

Mendengarkan lagu mereka, kita serasa hidup di era 90-an ketika wabah NYHC tengah menjangkiti anak muda mundial. Dan seluruh personel Under 18 tidak menampik sama sekali bila sound lagu-lagu mereka dianggap sarat dengan karakter itu. Ada resam yang sangat kental dari sang legenda NYHC, Warzone.

“Warzone adalah inspirasi terbesar yang memengaruhi musik Under 18. Dan bagi kami, Raybeez (vokalis Warzone, red) ibarat seorang lord,” tutur Andri Budrex, basis Under 18.

Tapi, mereka tak mau terbuai dengan pengaruh Warzone. Di tangan Under 18, pengaruh NYHC direkonstruksi ulang sedemikian rupa sambil diselipi substansi lokal. Jadilah musik Under 18 seperti sekarang.

Empat belas tahun jelas bukan waktu sebentar untuk memegang komitmen mempertahankan persepsi yang sama dalam sebuah wadah bernama Under 18. “Jujur saja, kami kadang dihinggapi rasa lelah dan jenuh. Tapi, alhamdulillah kami bisa mengatasi semuanya. Dan semua ini tak lepas dari support teman-teman di sceneBandung Underground,” imbuh Budrex.

Bicara soal Under 18 adalah bicara soal sebuah band yang matang karena ditempa jam terbang. Matang di atas panggung. Bayangkan saja, personel band ini sudah mulai bermusik saat berusia rata-rata 15-16 tahun.

Sebagai bentuk terima kasih atas pencapaian mereka selama ini, Under 18 tak pernah lelah menebar pesan akan pentingnya saling dukung di antara keluarga besar Bandung Underground. Simaklah lagu Bandung Brotherhood atau Loyalitas.

sejarah undergod

Undergod


Undergod terbentuk pada tahun 2004 dengan line up awal; kinoy - vocals, said - lead guitar, abaz - bass, dan uti - sebagai drums.Namun setelah mengalami vakum kurang lebih 3 tahun kami mengalami pergantian formasi. Abas (Bass) kini diposisikan sebagai atraktif drummer. Dan pada bass sampai saat ini kami belum menemukam player yang solid. 
Single pertama kami berjudul “Cai Kawantun”. Berkat single cai kawantun ini sebuah perusahaan rekaman indie label yaitu PIECES RECORDS melirik dan me-review demo-demo lagu kami yang juga rencananya akan di release pada akhir tahun 2009. Sebuah studio musik & recording yang bernama EXTEND adalah partner kami dalam berbagai aktivitas band. Yang menjadi icon atau ciri khas kami adalah lirik lagu yang kontemporer. Semua lirik lagu ditulis dalam bahasa sunda yang nakal dan apa adanya. Selain itu saat perform di panggung kami juga selalu membudayakan kebudayakan luhur kami seperti; benjang, karinding, dll. Secara musikal Undergod adalah band teknikal death metal kontemporer dengan komposisi melodi lagu yang sederhana.
Single kedua kami yang berjudul “Kudak-kadek (feat. Aki Amenk Disinfected) cukup berhasil merebut perhatian publik. Lagu ini adalah salah satu lagu favorit kami yang juga dipilih untuk dijadikan track dalam kompilasi PADIGA (Panceg Dina Galur Compilation 2009). Selain lagu kudak-kadek, lagu hits kami yang berjudul ”Sa-guru, sa-elmu, tong ngaganggu” juga terpilih sebagai track dalam kompilasi BRUTALLY SICKNESS.
Pada bulan agustus 2008 Undergod sempat dikejutkan oleh pihak Bandung Death Metal Sindikat Management (BDM) yaitu diikutsertakannya Undergod ke dalam acara “Bandung Death Fest 3”. Acara yang dihadiri olek kurang lebih 3000 penonton ini adalah suatu kebanggaan bagi kami.

sejarah hardcore

sejarah hardcore masuk ke indonesia




Sejarah Musik Rock Indonesia
Saya mencoba menyelamatkan sebuah arsip menarik yang penting tentang runutan sejarah perkembangan musik Rock Di Tanah Air. Untuk referensi dan sumber yang saya dapatkan dari hasil Googling ternyata berada dalam arsip mail seseorang. Silakan nikmati, niscaya anda akan seperti saya, yang terkaget-kaget membacanya.

Awal Mula


Embrio kelahiran scene musik rock underground di Indonesia sulit dilepaskan dari evolusi rocker-rocker pionir era 70-an sebagai pendahulunya. Sebut saja misalnya God Bless, Gang Pegangsaan, Gypsy(Jakarta), Giant Step, Super Kid (Bandung), Terncem (Solo), AKA/SAS (Surabaya), Bentoel (Malang) hingga Rawe Rontek dari Banten. Mereka inilah generasi pertama rocker Indonesia. Istilah underground sendiri sebenarnya sudah digunakan Majalah Aktuil sejak awal era 70- an. Istilah tersebut digunakan majalah musik dan gaya hidup pionir asal Bandung itu untuk mengidentifikasi band-band yang memainkan musik keras dengan gaya yang lebih `liar’ dan `ekstrem’ untuk ukuran jamannya. Padahal kalau mau jujur, lagu-lagu yang dimainkan band- band tersebut di atas bukanlah lagu karya mereka sendiri, melainkan milik band-band luar negeri macam Deep Purple, Jefferson Airplane, Black Sabbath, Genesis, Led Zeppelin, Kansas, Rolling Stones hingga ELP. Tradisi yang kontraproduktif ini kemudian mencatat sejarah
namanya sempat mengharum di pentas nasional. Sebut saja misalnya El Pamas, Grass Rock (Malang), Power Metal (Surabaya), Adi Metal Rock (Solo), Val Halla (Medan) hingga Roxx (Jakarta). Selain itu Log jugalah yang membidani lahirnya label rekaman rock yang pertama di Indonesia, Logiss Records. Produk pertama label ini adalah album
ketiga God Bless, “Semut Hitam” yang dirilis tahun 1988 dan ludes hingga 400.000 kaset di seluruh Indonesia.


Menjelang akhir era 80-an, di seluruh dunia waktu itu anak-anak muda sedang mengalami demam musik thrash metal. Sebuah perkembangan style musik metal yang lebih ekstrem lagi dibandingkan heavy metal. Band- band yang menjadi gods-nya antara lain Slayer, Metallica, Exodus, Megadeth, Kreator, Sodom, Anthrax hingga Sepultura. Kebanyakan kota- kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Jogjakarta, Surabaya, Malang hingga Bali, scene undergroundnya pertama kali lahir dari genre musik ekstrem tersebut. Di Jakarta sendiri komunitas metal pertama kali tampil di depan publik pada awal tahun 1988. Komunitas anak metal (saat itu istilah underground belum populer) ini biasa hang out di Pid Pub, sebuah pub kecil di kawasan pertokoan Pondok Indah, Jakarta Selatan. Menurut Krisna J. Sadrach, frontman Sucker Head, selain nongkrong, anak-anak yang hang out di sana oleh Tante Esther, owner Pid Pub, diberi kesempatan untuk bisa manggung di sana. Setiap malam minggu biasanya selalu ada live show dari band-band baru di Pid Pub dan kebanyakan band-band tersebut mengusung musik rock atau metal.


Band-band yang sering hang out di scene Pid Pub ini antara lain Roxx (Metallica & Anthrax), Sucker Head (Kreator & Sepultura), Commotion Of Resources (Exodus), Painfull Death, Rotor (Kreator), Razzle (GN’R), Parau (DRI & MOD), Jenazah, Mortus hingga Alien Scream (Obituary). Beberapa band diatas pada perjalanan berikutnya banyak yang membelah diri menjadi band-band baru. Commotion Of Resources adalah cikal bakal band gothic metal Getah, sedangkan Parau adalah embrio band death metal lawas Alien Scream. Selain itu Oddie, vokalis Painfull Death selanjutnya membentuk grup industrial Sic Mynded di Amerika Serikat bersama Rudi Soedjarwo (sutradara Ada Apa Dengan Cinta?). Rotor sendiri dibentuk pada tahun 1992 setelah cabutnya gitaris Sucker Head, Irvan Sembiring yang merasa konsep musik Sucker Head saat itu masih kurang ekstrem baginya.


Semangat yang dibawa para pendahulu ini memang masih berkutat pola tradisi `sekolah lama’, bangga menjadi band cover version! Di antara mereka semua, hanya Roxx yang beruntung bisa rekaman untuk single pertama mereka, “Rock Bergema”. Ini terjadi karena mereka adalah salah satu finalis Festival Rock Se-Indonesia ke-V. Mendapat kontrak rekaman dari label adalah obsesi yang terlalu muluk saat itu. Jangankan rekaman, demo rekaman bisa diputar di radio saja mereka sudah bahagia. Saat itu stasiun radio yang rutin mengudarakan musik- musik rock/metal adalah Radio Bahama, Radio Metro Jaya dan Radio SK. Dari beberapa radio tersebut mungkin yang paling legendaris adalah Radio Mustang. Mereka punya program bernama Rock N’ Rhythm yang
mengudara setiap Rabu malam dari pukul 19.00 – 21.00 WIB. Stasiun radio ini bahkan sempat disatroni langsung oleh dedengkot thrash metal Brasil, Sepultura, kala mereka datang ke Jakarta bulan Juni 1992. Selain medium radio, media massa yang kerap mengulas berita- berita rock/metal pada waktu itu hanya Majalah HAI, Tabloid Citra Musik dan Majalah Vista.


Selain hang out di Pid Pub tiap akhir pekan, anak-anak metal ini sehari-harinya nongkrong di pelataran Apotik Retna yang terletak di daerah Cilandak, Jakarta Selatan. Beberapa selebritis muda yang dulu sempat nongkrong bareng (groupies?) anak-anak metal ini antara lain Ayu Azhari, Cornelia Agatha, Sophia Latjuba, Karina Suwandi hingga Krisdayanti. Aktris Ayu Azhari sendiri bahkan sempat dipersunting sebagai istri oleh (alm) Jodhie Gondokusumo yang merupakan vokalis Getah dan juga
mantan vokalis Rotor.


Tak seberapa jauh dari Apotik Retna, lokasi lain yang sering dijadikan lokasi rehearsal adalah Studio One Feel yang merupakan studio latihan paling legendaris dan bisa dibilang hampir semua band- band rock/metal lawas ibukota pernah rutin berlatih di sini. Selain Pid Pub, venue alternatif tempat band-band rock underground
manggung pada masa itu adalah Black Hole dan restoran Manari Open Air di Museum Satria Mandala (cikal bakal Poster Café). Diluar itu, pentas seni MA dan acara musik kampus sering kali pula di “infiltrasi” oleh band-band metal tersebut. Beberapa pensi yang historikal di antaranya adalah Pamsos (SMA 6 Bulungan), PL Fair (SMA
Pangudi Luhur), Kresikars (SMA 82), acara musik kampus Universitas
Nasional (Pejaten), Universitas Gunadarma, Universitas Indonesia (Depok), Unika Atmajaya Jakarta, Institut Teknologi Indonesia (Serpong) hingga Universitas Jayabaya (Pulomas).


Berkonsernya dua supergrup metal internasional di Indonesia, Sepultura (1992) dan Metallica (1993) memberi kontribusi cukup besar bagi perkembangan band-band metal sejenis di Indonesia. Tak berapa lama setelah Sepultura sukses “membakar” Jakarta dan Surabaya, band speed metal Roxx merilis album debut self-titled mereka di bawah
label Blackboard. Album kaset ini kelak menjadi salah satu album speed metal klasik Indonesia era 90-an. Hal yang sama dialami pula oleh Rotor. Sukses membuka konser fenomenal Metallica selama dua hari berturut-turut di Stadion Lebak Bulus, Rotor lantas merilis album thrash metal major labelnya yang pertama di Indonesia, Behind The 8th Ball (AIRO). Bermodalkan rekomendasi dari manajer tur Metallica dan honor 30 juta rupiah hasil dua kali membuka konser Metallica, para personel Rotor (minus drummer Bakkar Bufthaim) lantas eksodus ke negeri Paman Sam untuk mengadu nasib. Sucker Head sendiri tercatat paling telat dalam merilis album debut dibanding band
seangkatan mereka lainnya. Setelah dikontrak major label lokal, Aquarius
Musikindo, baru di awal 1995 mereka merilis album `The Head Sucker’. Hingga kini Sucker Head tercatat sudah merilis empat buah album.


Dari sedemikian panjangnya perjalanan rock underground di tanah air, mungkin baru di paruh pertama dekade 90-anlah mulai banyak terbentuk scene-scene underground dalam arti sebenarnya di Indonesia. Di Jakarta sendiri konsolidasi scene metal secara masif berpusat di Blok M sekitar awal 1995. Kala itu sebagian anak-anak metal sering
terlihat nongkrong di lantai 6 game center Blok M Plaza dan di sebuah resto waralaba terkenal di sana. Aktifitas mereka selain hang out adalah bertukar informasi tentang band-band lokal daninternasional, barter CD, jual-beli t-shirt metal hingga merencanakan pengorganisiran konser. Sebagian lagi yang lainnya memilih hang out di basement Blok Mall yang kebetulan letaknya berada di bawah tanah.


Pada era ini hype musik metal yang masif digandrungi adalah subgenre yang makin ekstrem yaitu death metal, brutal death metal, grindcore, black metal hingga gothic/doom metal. Beberapa band yang makin mengkilap namanya di era ini adalah Grausig, Trauma, Aaarghhh, Tengkorak, Delirium Tremens, Corporation of Bleeding, Adaptor, Betrayer, Sadistis, Godzilla dan sebagainya. Band grindcore Tengkorak pada tahun 1996 malah tercatat sebagai band yang pertama kali merilis mini album secara independen di Jakarta dengan judul `It’s A Proud To Vomit Him’. Album ini direkam secara profesional di Studio Triple M, Jakarta dengan sound engineer Harry Widodo (sebelumnya pernah menangani album Roxx, Rotor, Koil, Puppen dan PAS).


Tahun 1996 juga sempat mencatat kelahiran fanzine musik underground pertama di Jakarta, Brainwashed zine. Edisi pertama Brainwashed terbit 24 halaman dengan menampilkan cover Grausig dan profil band Trauma, Betrayer serta Delirium Tremens. Di ketik di komputer berbasis system operasi Windows 3.1 dan lay-out cut n’ paste tradisional, Brainwashed kemudian diperbanyak 100 eksemplar dengan mesin foto kopi milik saudara penulis sendiri. Di edisi-edisi berikutnya Brainwashed mengulas pula band-band hardcore, punk bahkan ska. Setelah terbit fotokopian hingga empat edisi, di tahun 1997 Brainwashed sempat dicetak ala majalah profesional dengan cover
penuh warna. Hingga tahun 1999 Brainwashed hanya kuat terbit hingga tujuh edisi, sebelum akhirnya di tahun 2000 penulis menggagas format e-zine di internet (www.bisik.com). Media-media serupa yang selanjutnya lebih konsisten terbit di Jakarta antara lain Morbid Noise zine, Gerilya zine, Rottrevore zine, Cosmic zine dan
sebagainya.


29 September 1996 menandakan dimulainya sebuah era baru bagi perkembangan rock underground di Jakarta. Tepat pada hari itulah digelar acara musik indie untuk pertama kalinya di Poster Café. Acara bernama “Underground Session” ini digelar tiap dua minggu sekali pada malam hari kerja. Café legendaris yang dimiliki rocker gaek
Ahmad Albar ini banyak melahirkan dan membesarkan scene musik indie baru yang memainkan genre musik berbeda dan lebih variatif. Lahirnya scene Brit/indie pop, ledakan musik ska yang fenomenal era 1997 – 2000 sampai tawuran massal bersejarah antara sebagian kecil massa Jakarta dengan Bandung terjadi juga di tempat ini. Getah,
Brain The Machine, Stepforward, Dead Pits, Bloody Gore, Straight Answer, Frontside, RU Sucks, Fudge, Jun Fan Gung Foo, Be Quiet, Bandempo, Kindergarten, RGB, Burning Inside, Sixtols, Looserz, HIV, Planet Bumi, Rumahsakit, Fable, Jepit Rambut, Naif, Toilet Sounds, Agus Sasongko & FSOP adalah sebagian kecil band-band yang `kenyang’ manggung di sana.


10 Maret 1999 adalah hari kematian scene Poster Café untuk selama- lamanya. Pada hari itu untuk terakhir kalinya diadakan acara musik di sana (Subnormal Revolution) yang berujung kerusuhan besar antara massa punk dengan warga sekitar hingga berdampak hancurnya beberapa mobil dan unjuk giginya aparat kepolisian dalam membubarkan massa. Bubarnya Poster Café diluar dugaan malah banyak melahirkan venue- venue alternatif bagi masing-masing scene musik indie. Café Kupu- Kupu di Bulungan sering digunakan scene musik ska, Pondok Indah Waterpark, GM 2000 café dan Café Gueni di Cikini untuk scene Brit/indie pop, Parkit De Javu Club di Menteng untuk gigs punk/hardcore dan juga indie pop. Belakangan BB’s Bar yang super- sempit di Menteng sering disewa untuk acara garage rock-new wave-mellow punk juga rock yang kini sedang hot, seperti The Upstairs, Seringai, The Brandals, C’mon Lennon, Killed By Butterfly, Sajama Cut,
Devotion dan banyak lagi. Di antara semuanya, mungkin yang paling `netral’ dan digunakan lintas-scene cuma Nirvana Café yangterletak di basement Hotel Maharadja, Jakarta Selatan. Di tempat ini pulalah, 13 Januari 2002 silam, Puppen `menghabisi riwayat’ mereka dalam sebuah konser bersejarah yang berjudul, “Puppen : Last Show Ever”, sebuah rentetan show akhir band Bandung ini sebelum membubarkan diri.

Sabtu, 09 Februari 2013

sejarah bandund berisik

SEJARAH BANDUNG BERISIK






BANDUNG BERISIK adalah nama sebuah icon acara musik underground di kota Bandung yang digagas oleh komunitas musik metal tertua di Indonesia Ujungberung Rebels. Musik yang ditampilkan pada acara ini sifatnya spesifik dan eksklusif. Genre musik yang menjadi ciri khas acara ini adalah genre musik metal yang tumbuh subur di kalangan komunitas underground di Indonesia Khususnya kota bandung.
BANDUNG BERISIK berbeda dengaan pelaksanaan Event metal lainnya Dikarenakan yang diusung adalah menampilkan keberagaman genre musik metal underground dengan segala bentuk pengembangannya baik dari sisi musikalitas maupun fashion dari para penonton yang mengapresiasi ,
BANDUNG BERISIK telah terlaksana sebanyak 4 kali ( 1995 – 2003 )
BANDUNG BERISIK I : 23 September 1995 di Lap. Kalimas,Ujungberung
BANDUNG BERISIK II :20 July 1997,Gor Saparua Bandung
BANDUNG BERISIK III :13 Juni 2002,Gor Saparua Bandung
BANDUNG BERISIK IV :10 AGUSTUS 2003 Stadion Persib
Setelah sekian lama vakum, ajang musik cadas bertajuk ‘Bandung Berisik’ akan kembali digelar. Tahun ini, ‘Bandung Berisik’ akan menggebrak Lapangan Brigif Kota Cimahi pada Sabtu, 11 Juni 2011.Dan pada pelaksanaan kali ini Pihak dari Homeless crew dan ujungberung rebels mempercayakan kepada pihak ATAP Promotions untuk menyelenggarakan event sakral Ini.
BANDUNG BERISIK 2011 akan mengusung tema ” REBEL MEET REBEL “ sesuai dengan arti dari “REBEL” yaitu pejuang. Komunitas ini sebagai pejuang seni yang mengapresiasikannya dalam bentuk kemasan musik- musik cadas, namun selain itu dalam pengkemasannya juga mereka dapat menkolaburasikan musik cadas dengan alat musik tradisional. Dan itu menunjukan bahwa musik metal dapat menjadi jembatan bagi pelestarian budaya Daerah, dan sudah diakui secara Internasional.
Dalam pelaksanaan BANDUNG BERISIK kali ini akan mencoba untuk mengedukasi Para pencinta Musik Metal dengan kita menerapkan peraturan festival internasional dalam berbagai aspek. Peraturan ini kita coba terapkan untuk kenyamanan para pengunjung itu sendiri, karena acara BANDUNGBERISIK2011 akan mengedepankan aspek KENYAMANAN, KEAMANAN & KETERTIBAN.
10 ALASAN WAJIB NONTON BANDUNG BERISIK
1. Tentu saja sebuah kebanggaan bagi siapapun dapat menghadiri perhelatan yang sangat bersejarah ini!!!
2. Bandung Berisik 2011 adalah perhelatan akbar yang menghadirkan band-band musik ekstrim terbaik dari seluruh Indonesia dengan konsep open air festival yang berbeda dengan festival open air pada umumnya . BURGERKILL, JASAD, FORGOTTEN, SERINGAI, DISINCFECTED, BLEEDING CORPSE, OUTRIGHT, KOMUNAL, ROSEMARY, JERUJI, DOWN FOR LIFE, BESIDE, TCUKIMAY, CRITICAL DEFACEMENT, TURBIDITY, INFAMY, PARAU, GODBLESS SYMPTOMS, SCREAMING FACTOR, GUGAT, CRANIAL INCISORED yang pasti akan membuat para audience tidak akan beranjak dari area festival.
3. Bandung Berisik 2011 akan mendirikan panggung besar dengan tata suara sebesar 100.000watt menjamin audience akan sangat puas menikmati sajian musik yang digeber musisi- musisi favorit mereka.
4. Bandung Berisik 2011 akan memanjakan mata para audience dengan menyuguhkan tatacahaya yang sepektakuler.
5. Kalian akan menikmati kenyamanan menikmati musik dengan berbagai panduan dan sistem informasi yang baik dan ramah bagi audience. Buku panduan dan tiket Bandung Berisik 2011 yang nantinya akan menjadi sebuah kenangan yang tak terlupakan atau mungkin souvenir bagi kawan, kekasih, atau keluarga dengan berbagai informasi penting di dalamnya yang berkaitan dengan bandung berisik 2011 dan ranah musik ekstrim Indonesia hari ini.
6. Ini adalah perhelatan musik ekstrim yang menjadi tonggak sejarah berdirinya komunitas metal tertua dan terkuat di Indonesia sekarang ini, ujungberung rebels, sekaligus menjadi perhelatan tertua sejak munculnya gerakan bawah tanah / DO IT YOURself / Independen era 1990an. Sejak pertama kali digelar tahun 1995, bandung berisik 4 tercatat oleh Majalah Time Asia sebagai pergelaran musik bawah tanahterbesar di ASIA yang berhasil mengundang sebanyak 25.000 audience di lapangan stadion Persib Bandung.
7. Bandung Berisik 2011 akan menjadi ajang silaturahmi Metal Head Indonesia karena selain generasi muda, generasi sebelumnya juga akan hadir sekaligus untuk bernostalgia.
8. Waktu Belanja!!!! Selain pertunjukan musik, di festival ini pengunjung juga bisa belanja di booth merchandise dari band-band metal yang menjadi line up di bandungberisik
9. Bandung Berisik 2011 menyiapkan spot- spot artistic yang akan menjadi titik- titik yang menarik untuk berfoto bersama kawan, kekasih, atau keluarga!!!

mesin tempur band

MESIN TEMPUR CAN KILL THE POP! FVCK YOUR IDOL! HIPHOP SUCK!


Begitu misterius dan simple-nya band Grindcore asal kota kembang yang satu ini, yah begitulah, identitas mereka sebagai Grindcore memang patut untuk diacungi jempol, terbukti mereka memilih untuk merahasiakan identitas dan biografi mereka maupun personil pribadi sendiri, karena memang Grindcore sendiri memiliki idealis untuk menutup diri dari media sana sini. Berbicara mengenai karya, mereka tidak membuat album seperti kebanyakan band underground yang lainnya, mereka lebih memilih untuk ‘Track Live’ ketika manggung di salah satu event di bandung, sebut saja Man ‘Jasad’, Amenk ‘Disinfected’, Andris ‘Burgerkill’, Butche ‘The Cruel’ ikut andil dalam pembuatan album live mereka. Mungkin lirik lagu mereka kebanyakan senonoh dan menjatuhkan suatu tindakan, komunitas / ideologi tertentu, contoh saja seperti lagu ‘HipHop Apa Itu HipHop’, ‘Beca Tiguling’, ‘Fuck Tibum’, ‘Supir Angkot Goblog’, ‘Bom Bali 1’, ‘Bom Bali 2’, ‘Intisari’ hahaha sungguh sangat anarkis dan berani lirik lagu mereka, menjatuhkan, menghujat dengan lantang, inilah yang saya suka dari mereka, idealismenya band Grindcore yang cadas dan berani sehingga memunculkan beberapa nota protes yang dilayangkan terhadap mereka. ‘Salila aing teu ngaganggu kahirupan sia, Aing moal ngejat sasiku’ begitulah kutipan yang dilontarkan sang vokalis yang entah sampai saat ini siapa identitas dibalik topeng tengkorak hitam putih tersebut.
Saya sempat menemui gitaris Mesin Tempur di backstage sesaat sebelum mereka menggerinda sebuah event underground di Cicaheum yang diadakan oleh komunitas disana, dan saya sempat melontarkan sebuah pertanyaan yang agak kurang bermutu dan sedikit mengundang gelak tawanya, karena rasa penasaran yang sangat melonjak, beginilah pertanyaan saya ‘Kang naha kunaon kudu ngangge topeng?’ Dia menjawab dengan nada dingin dan sedikit mengepalkan tangannya ‘Meh pamajikan teu ningali urang keur ngora’. Saya sedikit bingung dengan jawaban yang sesingkat itu, yang jelas maksud mereka hanyalah satu, tidak ingin ter-exspose orang (mungkin) hahaha goblok.
Kini seluruh Grinder kota kembang maupun di indonesia sungguhlah sangat merindukan penampilan dari Mesin Tempur, maklum sudah beberapa dekade ini mereka vakum dan menghilang dari pentas underground di bandung, tapi tidak dengan beberapa situs webnya, mereka tetap aktif dan menjawab beberapa pertanyaan seputar kenapa vakumnya Mesin Tempur, sebutlah melalui akun jejaring sosial Twitter @MesinTempur420. Saya sangat bersyukur karena pernah menjadi bagian dari barisan Grinder di bawah panggung ketika mereka ‘mempublikasikan’ beberapa lagu mereka di dalam album Republik Mesin Tempur tersebut, bahkan sampai saat ini beberapa kaos, sticker yang makin usang dan lecek masih tersimpan di lemari berukuran 40x60cm. Akhir kata, saya sangat terinspirasi oleh kehadiran mereka yang sangat berani dan lugas, simple, teu loba omong, bukti nu nyata, tidak seperti HipHop yang membacot seribu kata tapi praktek nol besar. Bahkan band yang sekarang saya gandrungi kebanyakan terpengaruh oleh petikan killtuner dan goresan grind musikalitas

Sing, Dance and Skankin : Don Lego

Sebuah Cerita tentang Band Baru Pemain Lama
Berawal dari panggilan jiwa dan kerinduan akan musik yang tergolong Jamaican Beat ini Kumbank dan kawan-kawan membentuk sebuah band Ska di tahun 2005. Band baru tapi pemain lama, mungkin itu ungkapan yang cocok buat ngegambarin band Ska yang satu ini.
“Ya emang disini mah rata-rata pemain lama misalnya saya, Bois, Iyay tapi kita nggak cuma main ska aja kita ada yang skinhead, Oi! pokonya rame lah tapi kami semua ternyata didalemnya emang ska akhirnya kumpul-kumpul dan kebentuklah band ini” Cerita Kumbank
Dibentuk oleh Kumbank (vokal), Iyai (gitar), Bois (bass), Itfan (Drum), Komenk (Keyboard) Aji (Saxophone), Epoel (Trombone) serta obey dan Bejo (Trumpet) yang bukan orang-orang baru di dunia musik Bandung. Mereka adalah orang-orang yang udah malang-melintang didunia musik di Bandung. Beberapa dari mereka sempet punya band Ska yang sempet ikut berjaya di akhir era 90-an.
Don lego bisa dibilang sebagai salah satu pionir kembalinya kejayaan musik Ska di wilayah Bandung. Band yang beberapa personilnya mempunyai berbagai latar belakang musik ini pada awalnya mengusung aliran tradisional reggae & Ska tapi seiring perkembangan musik yang dimainkannya mereka akhirnya menyebut musik mereka sebagai roots and steady beat.
Setelah hampir 5 tahun berkarya akhirnya Desember 2009 yang lalu Don Lego merilis album mereka yang berjudul Dancing in the Moon. Album yang dikerjakan selama 2 tahun ini merupakan bukti eksistensi para “Don” ini dalam dunia musik Ska yang mulai menggeliat di kota Bandung.
Kini meskipun formasi sedikit berubah dimana Saxophone yang tadinya diisi oleh Aji dilimpahkan ke Opick dan posisi drummer yang agak darurat lantaran sang drummer punya kesibukan lain, para "Don" ini bisa membuktikan eksistensinya di berbagai gigs di Bandung hingga beberapa kota lainnya.
Photos of Don Lego
Pre-Event Bazzar SMA 5 Bandung, April 23 2011

Moods For Ska #2, CCCL Surabaya, January 29 2011

Outright musik keras

Outright | Hardcore Genre

OUTRIGHT menapakkan kaki pertama kalinya di scene Bandung Underground pada 2004. Duduk di bangku sekolah yang sama, Ryan, Irvan, dan Bharata, sepakat membentuk sebuah band yang kemudian mereka beri nama Outright. Ryan lalu menggamit tetangganya, Ricky, untuk mengisi slot vokal.

billfold

Gania alianda sebelumnya sudah memiliki band hardcore yang dijalankan bersama kakaknya hingga menyanyi dalam single “supergirl “ bersama rosemary namun di dalam band ini suara merdunya kurang terdengar karna suara lantang dengan lirik lirik protes ala punk anak muda akan terdengar di setiap baitnya. Dan seorang drummer yang flamboyant sempat membentuk band happy hardcore bersama gangs lamanya, dan masih aktif dengan band oi! dan ska nya,dia memberikan beat beat punk yang ciamik di band ini.
Posisi guitar di isi oleh seorang guitaris band hardcore asia minor, dia adalah angga seorang pekerja keras yang membuat komposisi guitar kasar dalam band ini. Dan seorang wanita bernama Ferrin ini memainkan bass di band hardcore asal barat bandung yg bernama strike first dan mencoba peruntungan bermusik di tahun 2010 karena bisnis yang dia jalani gagal ditengah jalan.
Single pertama billfold di keluarkan pada bulan desember 2010 kemarin berjudul “destroyed without hesitation “ bercerita tentang seseorang yang ingin sekali membuktiakan bahwa sebenarnya dia mampu menghancurkan musuhnya tanpa rasa takut .Dan lagu ini pun mendapat respon baik, terbukti dari komentar yang di berikan oleh teman teman di jejaring social facebook dan twitter. Dan masuk ke dalam chart beberapa acara indie di radio-radio lokal di bandung . dan mereka pun berencana untuk merilis single pertamanya di bulan ketiga tahun 2011 ini berisikan 4 lagu yg bercerita tentang keadaan alam, pertemanan, keadaan social di sekeliling mereka dan sedikit nuansa protes tentang keadaan politik pemerintahan di negri ini. Mini album mereka akan di rilis oleh record label mereka sendiri yang bernama young blood music.

Sejarah Billfold Indie Band

Sejarah Billfold Indie Band



Biografi BillFold-BILLFOLD adalah pop punk hardcore band berasal dari Bandung yang terbentuk di awal tahun 2010. Band ini merupakan sebuah project baru dari Gania Alianda bersama Pam, Anga dan Ferin. Mereka mencoba untuk membuat suasana baru di belantika musik Indonesia, dengan front line wanita di dalamnya. Mencoba memainkan musik hardcore dengan beat punk yang ciamik dan easy listening, mereka menggemari musik-musik poppunk hc amerika seperti daggermouth , set your goal, four years strong dan band band gelombang baru easycore amerika namun tetap mempertahankan set beat punks / hc lama seperti, h20,shelter hingga warzone.


General Info :
Genre: Hardcore / Punk / Rock
Location BANDUNG CITY, Please select your region, In
Profile Views: 11192
Last Login: 2/3/2011
Member Since 8/3/2010
Record Label YOUNG BLOOD RECS
Type of Label Indie
Members of Billfold :
ALIANDA GANIA – VOX
PAM ALAYUBI – DRUMS
FERIN – BASS
ANGGA – GUITAR

SEJARAH BAND ROSEMARY SKATEPUNK

SEJARAH BAND ROSEMARY SKATEPUNK

Berawal dari sebuah pertemanan dalam sebuah komunitas skateboards di Bandung pd thn 1997. Saat itu Formasi awal Rosemary adalah : Soffi Gahara - Vocal, Arie Ardiansyah - Guitars , Indra Gatot - Bass , Imam - Drum.

Seiring berjalannya waktu , akhirnya Rosemary bisa berpartisipasi dalam berbagai event yang pernah diadakan pada masa itu.

Well we are the band with a long-long stupid story u will get fucking bored to read that shit..so here we are were coming to kicking your big ass from our shit music enjoy and keep smiling when you all heard about rosemary c_yaa..

ROSEMARY pada bulan September / Oktober 2008 Telah merilis album Repackage dari album sebelumnya yang bertajuk "self title" yang berisi 8 lagu dari album sebelumnya + 3 lagu baru, salah satu hits single-nya adalah “Punk Rock Show" yang sepertinya menjadi sebuah lagu kebangsaan setiap kali kita manggung.

Sejarah Burgerkill

Sejarah Burgerkill

Burgerkill adalah sebuah band metalcore yang berasal dari kota Bandung, Jawa Barat. Nama band ini diambil dari sebuah nama restaurant makanan siap saji asal Amerika, yaitu Burger King, yang kemudian oleh mereka diparodykan menjadi “Burgerkill”.
Burgerkill berdiri pada bulan Mei 1995 berawal dari Eben, scenester dari Jakarta yang pindah ke Bandung untuk melanjutkan sekolahnya. Dari sekolah itulah Eben bertemu dengan Ivan, Kimung, dan Dadan sebagai line-up pertamanya.
Mereka berhasil merilis single pertamanya lewat underground phenomenon Richard Mutter yang merilis kompilasi cd band-band Bandung pada awal 1997. Nama lain seperti Full Of Hate, Puppen, dan Cherry Bombshell juga bercokol di kompilasi yang berjudul Masaindahbangetsekalipisan tersebut.

Sejarah Musik Metal di Bandung

Sejarah Musik Metal di Bandung

Di Bandung sekitar awal 1994 terdapat studio musik legendaris yang menjadi cikal bakal scene rock underground di sana. Namanya Studio Reverse yang terletak di daerah Sukasenang. Pembentukan studio ini digagas oleh Richard Mutter (saat itu drummer PAS) dan Helvi. Ketika semakin berkembang Reverse lantas melebarkan sayap bisnisnya dengan membuka distro (akronim dari distribution) yang menjual CD, kaset, poster, t-shirt, serta berbagai aksesoris import lainnya. Selain distro, Richard juga sempat membentuk label independen 40.1.24 yang rilisan pertamanya di tahun 1997 adalah kompilasi CD yang bertitel “Masaindahbangetsekalipisan.” Band-band indie yang ikut serta di kompilasi ini antara lain adalah Burger Kill, Puppen, Papi, Rotten To The Core, Full of Hate dan Waiting Room, sebagai satu-satunya band asal Jakarta. Band-band yang sempat dibesarkan oleh komunitas Reverse ini antara lain PAS dan Puppen. PAS sendiri di tahun 1993 menorehkan sejarah sebagai band Indonesia yang pertama kali merilis album secara independen. Mini album mereka yang bertitel “Four Through The S.A.P” ludes terjual 5000 kaset dalam waktu yang cukup singkat. Mastermind yang melahirkan ide merilis album PAS secara independen tersebut adalah (alm) Samuel Marudut. Ia adalah Music Director Radio GMR, sebuah stasiun radio rock pertama di Indonesia yang kerap memutar demo-demo rekaman band-band rock amatir asal Bandung, Jakarta dan sekitarnya.

Back To Undergroud II | Refresh The Spirit

Back To Undergroud II | Refresh The Spirit

TAK ADA SATU GIGS PUN YANG SANGGUP MEMAKSA BALCONY UNTUK KEMBALI. TAPI BACK TO UNDERGROUND II BISA MELAKUKANNYA!
KABAR Balcony bakal reuni sebenarnya sudah lama mengemuka. Selama itu pula ekspektasi banyak orang hanya menerpa angin. Kesibukan empat personel legenda hardcore tanah itu membuat kesempatan untuk reuni sangat sulit direalisasi.

Save Our Future

Save Our Future

TAJUKNYA SAVE OUR FUTURE. TAPI ADA SUBSTANSI MENYELAMATKAN WARISAN NENEK MOYANG DI DALAMNYA.
YEAHHHH… tak bisa dipungkiri Kreator, Cradle of Filth, Metallica, Sepurtura, Exodus, Warzone, Ramones, dan beberapa band lain adalah nenek moyang ras kita yang sesungguhnya. Merekalah yang telah meletakkan nilai-nilai luhur sehingga kita sekarang bisa berada di sini sebagai sebuah scene.

History Jeruji (Hardcore/Metal/Punk Genre)

History Jeruji (Hardcore/Metal/Punk Genre)

PERTAMA berdiri tahun 1996, tepatnya pada tanggal 30 September. Awalnya sekelompok pemuda terdiri dari Aldonny, Heru, Dicky dan Hendra mencoba turut menyuarakan kepedihan mereka terhadap kehidupan. Dengan nama Mutant X mereka membawakan lagu lagu band kesukaan mereka. Seiring dengan perjalanan waktu mereka merasa nama Mutant X kurang Indonesia. Akhirnya terpilihlah JERUJI sebagai nama yang mewakili mereka pada saat dipanggil ke atas panggung.
Perjalanan karier Jeruji meniti arus naik turun dan pahit manisnya panggung ke panggung. Hingga pada akhirnya mereka diajak terlibat dalam satu kompilasi klasik yang bertajuk Bandung’s Burning pada tahun 1997 yang diproduksi oleh Riotic Recs dengan Single ” No Really Competitions “. Masih pada tahun yang sama Jeruji menerima ajakan untuk terlibat dalam satu kompilasi yang di produksi oleh label Tian An Men ..89 Recs dari Perancis dan masuklah single ” Pianjingeun ” pada kompilasi yang dirilis dalam bentuk piringan hitam ukuran 7 inci dan beredar di Perancis dan negara Eropa lainnya secara independen. Read the rest of this entry
Free Skull Cross Bones 1 Cursors at www.totallyfreecursors.com